Pengertian Destinasi Pariwista
by. Salman Paludi ~ Pebruari 2017
by. Salman Paludi ~ Pebruari 2017
Pariwisata dewasa ini adalah sebuah mega bisnis. Jutaan orang
mengeluarkan triliunan dollar Amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk
memuaskan atau membahagiakan diri (pleasure)
dan untuk menghabiskan waktu luang (leisure). Tourism
atau
pariwisata adalah aktivitas visitor,
yaitu orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat
tinggalnya (residen) sehari-hari untuk periode tidak lebih dari dua belas (12)
bulan untuk beragam kegiatan seperti bersenang-senang, bisnis, agama, dan
alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapat upah/gaji dari perjalanannya
tersebut.
Ada sedikit perbedaan
pengertian antara visitor dengan tourist, visitor adalah setiap orang
yang melakukan perjalanan ke suatu tempat tertentu selain ketempat biiasanya
sehari-hari dengan tujuan utamanya leisure,
bisnis, perjalanan religious/agama, kesehatan, dan sebagainya kecuali karena
orang tersebut dibayar atau mendapatkan upah dari perjalanan tersebut,
sedangkan tourist adalah visitor yang tinggal paling tidak
semalam (overnight) di tempat yang
dikunjunginya (tidak harus di tempat akomodasi komersil).
Menurut Undang-Undang
Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pada Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa
destinasi pariwisata yang didentikan dengan daerah tujuan wisata didefinisikan
sebagai kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik, fasilitas umum, fasilitas
pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling melengkapi terwujudnya
kepariwisataan. Jika batasan destinasi pariwisata menurut Undang-Undang Nomor
10 tahun 2009 tersebut dikaitkan dengan Rancangan Naskah Akademik Undang-Undang
Kepariwisataan (2006), maka yang dimaksud dengan destinasi wisata adalah suatu tempat atau wilayah
yang tidak selalu identik dengan wilayah administratif, tatapi lebih mengarah
pada konstruk mental, besifat dinamik, sesuai dengan hubungan antara masyarakat
dengan lingkungan yang membentuk tempat tersebut dan terbentuk karena
karakteristik spesial, temporal, dan sosio kultural, serta memiliki nama dan
makna, sehingga memiliki citra tertentu. Didalamnya, tercantum
komponen-komponen produk wisata, antara lain daya tarik, pelayanan, dan sumber
daya wisata lainnya. Unsur terpenting dalam destinasi adalah masyarakat.
Sejak
tiba di destinasi pariwisata, wisatawan tidak hanya membutuhkan akomodasi,
tetapi juga membutuhkan makanan dan minuman, atraksi, cenderamata, dan
kebutuhan lainnya untuk mendukung aktivitas yang akan dilakukannya. Semua yang
dibutuhkan oleh wisatawan selama berada di destinasi pariwisata disebut dengan
produk pariwisata. Produk yang dibeli oleh wisatawan dari berbagai usaha
kepariwisataan lebih banyak berupa pelayanan (service). Pelayanan tersebut dapat berupa pelayanan akomodasi,
pelayanan makanan dan minuman, pelayanan paket wisata, ataupun pelayanan paket
informasi oleh seorang pramuwisata pada sebuah tur atau biro perjalanan. Pelayanan
yang diberikan oleh usaha-usaha kepariwisataan tersebut hanya dapat dirasakan
dan tidak dapat dilihat (intangible),
serta tidak terkait dengan kepemilikan dari sebuah produk pariwisata.
Produk yang besifat tangible dan intangible menjadi dasar komponen pelayanan di destinasi pariwisata
yang meliputi :
1.
Atraksi destinasi
Atraksi
pada suatu destinasi dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu atraksi alam,
atraksi budaya, dan atraksi buatan manusia. Atraksi alam berupa laut, pantai,
gunung, danau, sungai, fauna langka, flora langka, kawasan lindung, cagar
alam, dan pemandangan alam. Atraksi budaya dapat berupa upacara kelahiran,
tari-tarian tradisional, musik tradisional, pakaian adat, perkawinan adat,
upacara turun ke sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah,
peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun tradisional, tekstil lokal,
pertunjukan tradisional, adat istiadat lokal, dan museum. Sementara itu,
atraksi buatan manusia dapat berupa sarana dan fasilitas olah raga, permainan
layangan, hiburan, ketangkasan, taman rekreasi, taman nasional, dan pusat-pusat
perbelanjaan.
2.
Fasilitas destinasi
Fasilitas
destinasi merupakan komponen dari destinasi yang dapat membuat wisatawan
memutuskan untuk tinggal di destinasi. Komponen tersebut dapat berupa
akomodasi, restoran, serta pelayanan
informasi. Khusus untuk pelayanan informasi, komponen ini merupakan hal
yang penting dalam era globalisasi sekarang ini. Informasi yang dibutuhkan oleh
wisatawan dari destinasi dapat berupa visa, iklim, mata uang lokal, bahasa,
kehidupan sehari-hari, atraksi wisata, hotel, transportasi, makanan dan minuman
lokal, harga, dan lain-lain.
3.
Aksesibilitas
Salah
satu komponen penting dari destinasi adalah aksesibiltas atau kelancaran
perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Perpindahan tersebut
bias dalam jarak dekat, menengah, dan jauh. Untuk melakukan perpindahan
tersebut, dibutuhkan alat-alat tarnsportasi dengan berbagai moda transpotasi.
Pemilihan berbagai moda transpotasi didasarkan pada motivasi wisatawan,
ketersediaan waktu, serta kemampuan secara ekonomi. Berbagai moda transportasi
itulah yeng menjadi salah satu pendukung dan pendorong kemajuan destinasi
pariwisata.
4.
Citra destinasi
Citra
atau image terbentuk sedemikian rupa,
sehingga dapat menjadi faktor pendorong bagi seorang wisatawan untuk berwisata
ke destinasi pariwisata. Untuk memperkuat citra sebuah destinasi pariwisata,
perlu memperhatikan daya dukung, seperti fisik, sosial budaya, ekonomi, dan
prasarana.
5.
Harga
Harga merupakan
jumlah akumulatif biaya yang harus dibayar karena menikmati berbagai produk
wisata selama perjalanan wisata. Harga yang dibayar bergantung pada kualitas
produk wisata yang dikonsumsi selama berwisata di destinasi pariwisata. Dengan
demikian, besar kecilnya harga yang dibayar bergantung pada tipe, kualitas,
kuantitas, dan jarak destinasi pariwisata.
baca juga : Pengertian dan Dimensi Citra Destinasi Pariwisata
baca juga : Pengertian dan Dimensi Citra Destinasi Pariwisata
Sumber Pustaka :
Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya, 2009.
Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit ANDI
Prasiasa, Dewa Putu Oka, 2013. Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat, Jakarta, Salemba Humanika
No comments:
Post a Comment