Gambaran Umum Objek Wisata Setu Babakan
by. Salman Paludi ~ Pebruari 2017
Obyek wisata Setu Babakan memiliki daya tarik yang berupa
tiga jenis wisata dalam satu lokasi wisata yang potensial, antara lain sebagai
berikut.
1. Wisata Air
Setu atau Setu Babakan merupakan danau yang terletak
di Jakarta Selatan yang dikembangkan dan dikelola oleh Unit Pengelola Kawasan
Perkampunan Budaya Betawi dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta. Setu babakan adalah danau yang terbentuk secara alami
dengan luas sekitar 25 Ha dengan fungsi utama adalah sebagai daerah resapan air
dan diperbolehkan digunakan sebagai obyek wisata selama tidak mengganggu fungsi
utamanya. Batas fisik danau/Setu Babakan adalah sebagai berikut :
-
Sebelah Utara : RW 006 dan 008
Kelurahan Srengseng Sawah
-
Sebelah Selatan : RW 007 Kelurahan
Srengseng Sawah
-
Sebelah Timur : RW 006 Kelurahan
Srengseng Sawah
- Sebelah Barat : RW 008 Kelurahan Srengseng Sawah
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
daya tarik sebuah Setu sebagai obyek wisata adalah dengan mengembangkan wisata
air. Pengelola PBB Setu Babakan mengembangkan wisata air berupa berbagai
olahraga air, yaitu sepeda air dan memancing. Pengunjung diharuskan membayar
untuk menaiki sepeda air, namun tidak dipungut bayaran bagi pengunjung yang
ingin memancing. Wisata air ini tidak hanya dapat dinikmati pada akhir pekan,
namun dapat dinikmati setiap hari. Selain itu terdapat pula perahu kano dan
perahu naga yang disewakan.
2.
Wisata Budaya
Wisata budaya adalah suatu kegiatan wisata yang
bertujuan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisional yang dikemas dengan
menarik. Wisata budaya yang disajikan langsung di Setu Babakan yaitu :
1.
Latihan dan pagelaran kesenian Betawi
diadakan rutin setiap hari Minggu mulai jam 09.00 – 17.00 WIB. Latihan seni
musik, tari, dan teater tradisional Betawi yang diselenggarakan di arena teater
terbuka serta latihan silat Betawi Beksi dilakukan pada pagi hari untuk remaja
dan anak-anak. Untuk pagelaran seni musik (Gambang Kromong, Samrah, Gambus,
Qasidah, Hadroh, Marawis, Keroncong Betawi, Tanjidor, dll), seni peran (Lenong
Preman, Topeng Betawi, dll), Wayang Kulit Betawi, biasa diadakan pada hari
Minggu siang dengan jadwal yang ditentukan oleh pengelola PBB Setu Babakan.
2.
Acara prosesi budaya Betawi seperti
upacara pernikahan, sunatan, khatam Qur’an, aqiqah, nujuh bulanan, injak tanah,
dan ngaderes yang jadwalnya bersifat seremonial/insidental sekali setahun pada
pertengahan tahun.
3.
Pengenalan tata graha (rumah/bangunana
khas Betawi dianataranya model daun pintu dan jendela yang besar serta motif
gigi belalang pada pinggiran atap rumah). Pengenalan tata boga, berbagai hasil
industri rumah tangga berupa makanan tradisional Betawi tersedia di Setu
Babakan antara lain kerak telor, laksa, tauge goreng, gado-gado, soto, ikan
pecak, geplak, dodol, geplak, wajik rangi, rengginang, tape uli, lapis talam,
onde-onde, dan bir pletok. Pengenalan tata busana (pakaian khas Betawi) seperti
baju Kebaya Encim serta baju Pangsi Betawi.
3.
Wisata Agro
Wisata agro adalah
suatu bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai obyek
wisata dengan tujuan rekreasi, keperluan ilmu pengetahuan, memperkaya
pengalaman, dan memberikan peluang usaha dibidang pertanian/pohon khas Betawi
seperti : kecapi, belimbing, rambutan, nangka, alpukat, jambu, sawo, dll. Daya
tarik dan keunikan wisata agro di Perkampungan Budaya Betawi adalah lokasi
pertanian yang berada di pekarangan rumah penduduk Perkampungan Budaya Betawi.
Konsep dari wisata agro ini adalah tuan rumah yang memberikan buah-buahan pada
wisatawan yang tertarik untuk singgah di rumah-rumah penduduk sebagai tanda
hormat. Namun, pada pelaksanaannya, penduduk Perkampungan Budaya Betawi lebih
memilih untuk menjual buah-buahan tersebut di sekitar Setu Babakan. Untuk
wisata agro ini terbentur produktifitas tanaman yang tergantung musiman
sehingga tidak bisa disajikan setiap saat.
Pohon alpukat, salah
satu buah dan pohon bibit yang dikembangkan masyarakat sekitar PBB
Setu Babakan
Selain tiga jenis wisata tersebut, terdapat beberapa unit usaha yang menyediakan berbagai sarana permainan dan hiburan diantaranya alat transportasi tradisional delman yang dapat disewa pengnjung. Terdapat pula sebuah komunitas sepeda tua (onthel) yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengelilingi Setu Babakan atau sebagai properti bagi pencinta fotografi.
Setu Babakan sebagai bagian dari wilayah Perkampungan Budaya Betawi memiliki dua akses masuk utama, yaitu melalui Gerbang Bang Pitung di utara dan gerbang lainnya di selatan. Setu Babakan dapat dikunjungi mulai pukul 06.00 hingga pukul 18.00. Pengelola Perkampungan Budaya Betawi juga menyediakan fasilitas home stay sebanyak 67 unit rumah adat, yang merupakan rumah warga sekitar, bagi pengunjung yang ingin berkunjung dalam waktu lama. Beberapa fasilitas lainnya yang terdapat di Setu Babakan antara lain arena teater terbuka, contoh wisma, contoh rumah adat, ruang rapat lembaga, mushola, masjid dan toilet.
Perkampungan
budaya Betawi Setu Babakan ditargetkan akan menjadi wisata modern pada 2020.
Untuk mewujudkannya, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mulai membangun
kawasan seluas 70 hektar di lahan dengan luas total 289 hektar. Pembangunan
tahap pertama adalah Zona A yang terdiri dari museum, gedung pertunjukan,
penginapan, dan ruang pelatihan. Pembangunan itu berada di lahan seluas 3,2
hektar. Pembangunan tahap kedua adalah Zona B yang meliputi hutan kota di Setu
Mangga Bolong. Adapun pembangunan tahap ketiga adalah Zona C berupa pulau
buatan yang terletak di tengah Setu Babakan. Pulau itu akan difungsikan sebagai
dermaga, resor, penginapan dan convention
hall.
Secara umum Setu Babakan dikelola oleh Unit Perkampungan Budaya Betawi di bawah Suku Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Namun, untuk pengelolaan tiket masuk, sarana permainan, parkir, dan ketertiban para pedagang diserahkan pada Satgas Gerakan Sosial Perkampungan Budaya Betawi, komunitas masyarakat setempat yang secara sukarela berpartisipasi dalam pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi. Biaya masuk tidak dikenakan bagi pengunjung yang datang dengan berjalan kaki ataupun mengendarai sepeda. Bagi pengunjung yang berkunjung dengan mengendarai sepeda motor, dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2.000 per motor dan Rp 5.000 per mobil bagi pengunjung yang berkunjung dengan mengendarai mobil. Rata-rata biaya yang dikenakan untuk menikmati sarana permainan di Setu Babakan adalah Rp 5.000 per orang. Pengunjung dapat memarkirkan kendaraan pribadi mereka di mana saja di sepanjang bantaran Setu Babakan. Namun, jika kendaraan pribadi pengunjung diparkirkan pada beberapa bagian tertentu di Setu Babakan, akan dikenakan biaya sebesar Rp 2.000 per sekali parkir.
No comments:
Post a Comment