Analisis Pengaruh antara Kepuasan Wisatawan dengan
Loyalitas Destinasi PBB Setu Babakan
By. Salman Paludi
Pengunjung memadati Setu Babakan |
Belum
maksimalnya kegiatan acara pada malam hari menyebabkan Setu Babakan tidak
dibuka untuk umum pada malam hari, sehingga pengunjung enggan datang pada malam
hari. Belum banyaknya tempat-tempat penginapan yang tersedia akibat dari belum
banyaknya wisatawan luar daerah yang berkunjung. Pengujung PBB Setu Babakan
mayoritas berasal dari Jakarta dan sekitarnya yang tempat tinggalnya relatif
dekat dengan Setu Babakan, sehingga tidak memerlukan tempat penginapan saat
berkunjung. Selain itu, atraksi wisata dan acara hiburan yang disajikan juga
masih terbatas, diadakan hanya pada siang hari saja, itupun biasanya diadakan
hanya pada hari Minggu. Potensi atraksi wisata dan acara hiburan yang disajikan
pada pagi dan malam hari belum digarap maksimal, sehingga tidak ada keinginan
untuk menginap bagi para pengunjung yang datang.
Berdasarkan data angket pada penelitian tahun
2015-2016 diketahui bahwa wisatawan yang ragu-ragu dan tidak puas akan keunikan
penginapan di Setu Babakan sekitar 50%. Untuk keragaman pilihan penginapan,
responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 58%. Fasilitas penginapan,
responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 45%. Untuk kualitas kebersihan,
responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 40%.
Keberadaan rumah singgah (homestay) banyak pengunjung yang belum mengetahui fungsi tujuan
awalnya, yaitu selain sebagai model rumah bergaya Betawi yang bisa disewakan
kepada pengunjung untuk menginap. Rumah-rumah singgah ini dikelola secara
swadaya oleh pemiliknya tanpa ada tenaga/karywan yang khusus merawat seperti
hotel atau losmen pada umumnya. Kesiapan pemilik rumah singgah dalam menerima
tamu juga menjadi penyebab kurang populernya homestay di PBB Setu Babakan. Jumlah kamar yang memadai dan
fasilitas pendukung yang kurang menjadi penyebab sepinya pengunjung yang
bermalam di rumah-rumah singgah. Bila ada wisatawan asing atau wisatawan dari
daerah lain yang berkunjung ke Setu Babakan lebih memilih menginap di
penginapan atau hotel-hotel yang berada di Jakarta Selatan atau Depok bila
ingin tinggal lebih lama, karena fasilitas yang ditawarkan lebih memadai bila
dibandingkan dengan rumah singgah.
Ketersediaan
tempat-tempat perbelanjaan yang menjual aneka cendera mata serta makanan dan
minuman khas Setu Babakan masih belum
tertata baik. Para pedagang masih menempati lahan-lahan kosong di pinggir jalan
serta taman dalam menjajakan barang dagangannya. Selain belum adanya tempat
parkir yang memadai, keberadaan para pedagang ini sering menimbulkan kemacetan
lalu lintas karena para pembeli akan berhenti atau memarkirkan kendaraannya di
sepanjang jalan.
Kondisi lingkungan yang bersih belum cukup bagi
pengunjung tanpa ditunjang faktor jaminan keamanan dan keselamatan pengunjung.
Kebersihan danau memiliki tingkat ketidakpuasan tertinggi, yaitu sekitar 10,7%.
Hal ini diakibatkan masih belum maksimalnya kesadaran warga dalam menjaga
kebersihan danau, sampah yang berasal dari sungai masih sering masuk ke danau
walaupun sudah ada tim khusus yang menangani kebersihan danau dan lingkungan
Setu Babakan. Selain itu sekitar 6% pengunjung masih belum puas dan sekitar 33%
masih ragu akan keamanan di Setu Babakan. Hal ini terkait lokasi parkir
kendaraan yang masih belum tertata dan dikelola dengan baik, sehingga
pengunjung khawatir akan kemanan kendarannya.
Bebasnya biaya masuk pagi pengunjung yang datang,
baik masyarakat sekitar atau bukan masyarakat sekitar, dan dekatnya jarak
tempat tinggal dengan lokasi Setu Babakan memungkinkan pengujung yang berasal
dari masyarakat sekitar untuk datang pagi dan kembali lagi pada siang atau sore
hari walaupun hanya sekadar keliling danau Setu Babakan. Begitu juga dengan
pengunjung yang bukan berasal dari daerah sekitar, karena biaya yang
dikeluarkan relatif murah, maka kemungkinan besar akan kembali lagi walaupun
tidak puas dengan keadaan Setu Babakan.
Pengunjung tidak puas namun sering datang kembali
Komunitas Sepeda Tua (OSEBA & KOBA) |
Pengunjung yang tidak puas dengan keadaan Setu
Babakan namun sering mengunjungi Setu Babakan bisa juga berasal dari anggota
suatu komunitas di Setu Babakan, seperti komunitas sepeda tua (OSEBA), sanggar
tari, silat, memancing, fotografi, dll. Pengunjung seperti ini dapat
dikategorkan sebagai pelanggan dengan loyalitas lemah karena ada semacam
keharusan untuk datang ke Setu Babakan, tujuan utamanya bukan untuk berekreasi
tetapi untuk menghadiri kegiatan komunitasnya.
Bagi pengunjung yang puas namun enggan datang
kembali kemungkinan besar termasuk pengunjung dengan kategori pengunjung dengan
loyalitas tersembunyi. Mayoritas pengunjung Setu Babakan datang bersama teman
atau keluarganya, namun tidak semua anggota keluarganya menyukai acara-acara
yang disajikan di Setu Babakan. Mungkin ayah atau ibunya menyukai dan puas
dengan acara-acara budaya Betawi yang disajikan, atau menikmati aneka kuliner
tradisonal Betawi dan ingin kembali lagi, namun anak-anaknya lebih meyukai
berenang atau acara hiburan lain yang sesuai usianya sehingga keluarga tersebut
akan mencari alternatif tempat hiburan atau objek wisata lain yang lebih
mengakomodir kepentingan seluruh anggota keluarganya.
Sebagai contoh, mungkin keluarga tersebut akan
mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di lain waktu dibandingkan ke Setu
Babakan, karena selain di TMII ada anjungan DKI Jakarta (Betawi) juga ada
anjungan daerah-daerah lainnya yang lebih lengkap, selain itu fasilitas umum
juga lebih lengkap, arena bermain anak-anak memadai dan banyak atraksi wisata
lain yang ditawarkan pada siang sampai malam hari.
PBB Setu Babakan belum memiliki atraksi wisata yang
benar-benar unik yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga. Hal ini terlihat
dari kepuasan responden mengenai Atraksi wisata dimana sekitar 47% responden
manyatakan ragu-ragu dan tidak puas dengan keragaman acara atraksi budaya yang
ditampilkan. Selain itu penilaian responden mengenai daya tarik wisata alamnya,
sekitar 40% menyatakan ragu-ragu dan tidak puas. Dengan demikian PBB Setu
Babakan harus memiliki atraksi wisata, baik alam maupun buatan yang benar-benar
unik dan dapat memuaskan seluruh anggota keluarga yang datang.
Selain itu sekitar 80%
responden berusia dibawah 40 tahun, atau masih berusia muda, sehingga atraksi
wisata dan acara-acara yang disajikan harus menarik dan dikemas sesuai dengan
selera anak muda. Acara-acara musik, tari, teater, dan kesenian lain harus ada
terobosan baru dalam penyajiannya sehingga lebih dapat diterima anak-anak muda
namun tetap berciri khas budaya Betawi. Dengan demikian loyalitas pengunjung
Setu Babakan dengan kategori premium dapat tercipta.
Saran
Pengelola PBB Setu Babakan hendaknya meningkatkan
kuantitas serta kualitas acara-acara dan hiburan yang ditampilkan, termasuk menciptakan
terobosan-terobosan baru dalam acara musik dan kesenian yang berciri khas
Betawi namun disukai berbagai lapisan masyarakat, terutama anak-anak muda,
termasuk mengadakan acara dan kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari
sehingga potensi wisata Setu Babakan dapat dikembangkan secara maksimal. Selain
itu atraksi wisata yang tersedia hendaknya dibuat beragam dan benar-benar unik dan
menjadi ciri khas Setu Babakan namun dapat dinikmati oleh seluruh anggota
keluarga yang datang;
Pengelola PBB Setu
Babakan hendaknya meningkatkan meningkatkan keamanan, menjaga kebersihan danau
dan lingkungan sekitar, menjaga sikap dan keramahan pedagang dan warga sekitar,
pengadaan lokasi parkir yang memadai, dan menciptakan suasana lingkungan yang
sejuk dan nyaman dengan cara merawat pohon serta fasilitas-fasilitas umum yang
tersedia. Selain itu hendaknya
diadakannya pembinaan para pedagang sehingga kebersihan dan kualitas barang
dagangannya tetap terjamin dan harga-harga barang dagangan juga harus
diperhatikan sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak merasa dirugikan
Selain homestay, di area PBB Setu Babakan
hendaknya dibuat hotel-hotel atau tempat penginapan yang memadai, yang sebelum
pembangunannya diawali dengan perencanaan dan studi kelayakan yang matang di
sekitar lokasi objek wisata tanpa meninggalkan aspek norma dan kultural
masyarakat sekitar. Keberadaan hotel-hotel ini diharapkan akan meningkatkan
daya tarik pengunjung terutama pengunjung dari luar daerah. Peran serta
masyarakat sangat diharapkan dalam mendukung pembangunan hotel-hotel atau
penginapan ini, baik sebagai investor, karyawan hotel, maupun sebagai pelaku
bisnis pendukung hotel-hotel tersebut sehingga tingkat perekonomian masyarakat
dapat ditingkatkan.
sumber :
No comments:
Post a Comment