oleh : Salman Paludi
Hasil survey pengunjung Setu Babakan pada tahun 2015-2016 yang dilakukan terhadap 280 data responden, dimana intensitas responden dalam mengunjungi Setu Babakan seluruhnya minimal dua kali, hal ini dimaksudkan agar responden lebih mengetahui situasi dan kondisi Setu Babakan. Mayoritas responden telah mengujungi lebih dari lima kali yaitu sebanyak 37,9% dan responden bersuku Jawa dan Betawi yang paling mendominasi yaitu sekitar 73%. Untuk alamat atau tempat tinggal, responden yang beralamat di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang paling mendominasi yaitu sekitar 55%. Untuk jenis kelamin, hampir 60% responden berjenis kelamin pria. Untuk status perkawinan, mayoritas responden atau 66,4% belum menikah, hal ini menjadi wajar karena mayoritas usia responden masih berusia 17-22 tahun, yaitu sebanyak 44,3% dan pekerjaan mayoritas responden adalah pelajar/mahasiswa, yaitu 38,6%. Pengeluaran perbulannya pun masih didominasi angka dibawah satu juta perbulannya, yaitu sebanyak 33,6%. Untuk tingkat pendidikan, SMU/D1 adalah mayoritas pendidikan terakhir responden, yaitu sebanyak 50%.
Hasil survey pengunjung Setu Babakan pada tahun 2015-2016 yang dilakukan terhadap 280 data responden, dimana intensitas responden dalam mengunjungi Setu Babakan seluruhnya minimal dua kali, hal ini dimaksudkan agar responden lebih mengetahui situasi dan kondisi Setu Babakan. Mayoritas responden telah mengujungi lebih dari lima kali yaitu sebanyak 37,9% dan responden bersuku Jawa dan Betawi yang paling mendominasi yaitu sekitar 73%. Untuk alamat atau tempat tinggal, responden yang beralamat di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang paling mendominasi yaitu sekitar 55%. Untuk jenis kelamin, hampir 60% responden berjenis kelamin pria. Untuk status perkawinan, mayoritas responden atau 66,4% belum menikah, hal ini menjadi wajar karena mayoritas usia responden masih berusia 17-22 tahun, yaitu sebanyak 44,3% dan pekerjaan mayoritas responden adalah pelajar/mahasiswa, yaitu 38,6%. Pengeluaran perbulannya pun masih didominasi angka dibawah satu juta perbulannya, yaitu sebanyak 33,6%. Untuk tingkat pendidikan, SMU/D1 adalah mayoritas pendidikan terakhir responden, yaitu sebanyak 50%.
Kepuasan Wisatawan
Dimensi kepuasan
wisatawan yang terdiri dari tujuh dimensi, seluruhnya memiliki penilaian
negatif yang relatif tinggi dari pengunjung. Untuk dimensi penginapan,
keragaman pilihan penginapan menjadi hal yang paling tinggi dimana sekitar 21%
pengunjung menyatakan tidak puas. Hal ini dikarenakan belum adanya penginapan
atau hotel di sekitar Setu Babakan, yang ada hanyalah rumah singgah yang
jumlahnya terbatas. Untuk atraksi wisata, keragaman atraksi budaya menjadi hal
yang paling banyak penilaian negatif dari pengunjung dimana sekitar 16%
pengunjung menyatakan tidak puas. Hal ini disebabkan karena pagelaran atraksi
budaya hanya diadakan pada hari-hari tertentu saja, yaitu hari Minggu atau
hari-hari lain yang khusus dijadwalkan. Sehingga pengunjung yang datang pada
hari-hari biasa tidak bisa menyaksikan atraksi budaya.
Mengenai
perbelanjaan, keragaman toko penjual barang cenderamata memiliki tingkat
ketidakpuasan tertinggi dari pengunjung, yaitu sekitar 19%. Untuk keragaman
makanan yang tersedia juga memiliki tingkat ketidakpuasan tertinggi yaitu
sekitar 17%. Selain itu kenyamanan tempat makan serta harga-harga belanja juga
menjadi sorotan khusus, dimana sekitar 14% pengunjung tidak puas dengan
kenyamanan tempat makan dan sekitar 13% menyatakan tidak puas dengan
harga-harga makanan. Hal ini disebabkan karena belum dikelolannya lokasi
penjual makanan, minuman dan cenderamata di Setu Babakan dengan baik dan
teratur.
Untuk
aksesibilitas, lokasi parkir dan ketersdiaan informasi menjadi hal yang paling
banyak mendapat penilaian negatif. Sekitar 18% pengujung menyatakan tidak puas
dengan lokasi parkir yang tersedia. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa
lokasi parkir yang tersedia adalah badan jalan yang mengelilingi danau sehingga
sering memacetkan arus lalu lintas. Untuk dimensi
lingkungan, kebersihan danau memiliki tingkat ketidakpuasan tertinggi, yaitu
sekitar 10,7%. Hal ini diakibatkan masih belum maksimalnya kesadaran warga
dalam menjaga kebersihan danau , sampah yang berasal dari sungai masih sering
masuk ke danau walaupun sudah ada tim khusus yang menangani kebersihan danau
dan lingkungan Setu Babakan
daftar pustaka :