Friday, February 15, 2019

Pengertian Suasana dan Dekorasi


Suasana

Suasana restoran harus berinovasi dan kreatif untuk menciptakan rasa nyaman kepada pelanggan saat menyantap makanan dan minuman. Suasana merupakan elemen yang juga penting untuk diperhatikan guna menarik minat berkunjung dari para pelanggan. Menurut Mill (2001) Suasana adalah perasaan hati yang telah di set dalam sebuah Restoran. Secara signifikan suasana yang suram dapat menambah atau mengurangi kenikmatan makanan dari pengalaman makan. Pada penelitian Ryu, Lee and Kim (2012) menunjukkan bahwa atmosfer merupakan komponen yang menonjol dari pengalaman bersantap. Oleh karena itu, pengelola restoran harus terus merencanakan, membangun, mengubah, dan mengendalikan lingkungan fisik restoran untuk menetapkan citra khas yang membedakannya dari para pesaingnya.
Menurut Kasigris dan Thomas (2006) Suasana adalah satu yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan  :
1.    Cahaya
     Pencahayaan merupakan pertimbangan lingkungan yang paling penting dalam pelayanan makanan. Pencahayaan yang baik mampu meningkatkan mood pada area makan. Keberadaan seseorang pada area makan yang bercahaya mampu membuat orang untuk berpikir dengan baik.
2.    Warna
     Pada ruang makan, sistem pencahayaan dan skema warna harus bekerja sama untuk meningkatkan lingkungan. Sebuah warna itu tergantung pada sumber cahayanya, karena seperti yang anda tahu bahwa warna yang sama bisa terlihat sangat berbeda bila dilihat dengan berbagai jenis intensitas cahaya. Warna dapat digunakan untuk menyampaikan tema, gaya, wilayah geografis, cara hidup atau bahkan iklim.
3.    Tingkat kebisingan
     Beberapa pemilik restoran mengatur volume suara dengan harapan bisa menciptakan rasa yang terjadi di ruang makan. Yang menjadi tantangan bukan dengan memiliki volume yang keras di tiap restoran, tapi untuk mencapai tingkat suara dengan kualitas dan volume yang cukup sehingga tamu akan memperhatikan dan menikmatinya, sehingga  bisa berkomunikasi dengan nyaman.
4.    Suhu dan Kelembaban
     Kenyamanan individu adalah masalah sederhana dalam menyeimbangkan suhu tubuh seseorang dengan lingkungan sekitar. Tubuh mengeluarkan panas dengan tiga cara : Konveksi, penguapan dan radiasi.
5.    Sistem Pemanas dan pendingin
     Gerakan menciptakan perbedaan suhu antara kulit dan udara. kombinasi yang tepat dari suhu dan kelembaban relatif untuk membuat orang merasa nyaman. Tantangan bagi manajer dan perencana jasa makanan adalah menemukan zona nyaman sambil memperhatikan bau, kebisingan, dan kualitas udara.
6.    Ventilasi dan kualitas udara dalam ruangan
Ventilasi adalah bagian dari keseluruhan suasana. Rencanakan pemanasan, ventilasi dan AC dengan baik, sehingga dapat memberikan suasana yang konsisten yang nyaman saat terjadi perubahan suhu.

Dekorasi


Mendirikan restoran tidak terlepas dari persiapan awal yaitu tata ruang dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan. Menurut Sumarsono (2015) Desain interior sebuah restoran merupakan investasi tersendiri dan penting terhadap laju berkembangnya bisnis di bidang restoran. Desain interior berkaitan dengan penciptaan kondisi psikologis seseorang. Untuk itu, inti penciptaan desain interior sebuah restoran adalah memvisualkan suasana nyaman dan indah. Dalam penelitian Ryu dan Han (2010) Selain makanan dan layanan, pengaturan fisik yang menyenangkan (misalnya, desain interior yang inovatif dan dekorasi, musik yang menyenangkan, pencahayaan, skema warna yang unik, suasana, tata letak yang luas, pengaturan meja yang menarik, dan staf layanan yang menarik) akan menentukan sebagian besar tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan secara keseluruhan.
Menurut Mudie & Pirrie dalam Tjiptono dan Chandra (2012), setidaknya terdapat enam faktor yang harus dipertimbangkan secara cermat menyangkut tata letak fasilitas jasa:
1.    Perencanaan Spasial
     Aspek-aspek seperti proporsi, simetri, tekstur dan warna perlu diintergrasikan dan  dirancang secara cermat untuk menstimulasi respon intelektual maupun respon emosional dari para pemakai atau orang yang melihatnya. Respon semacam inilah yang dipersepsikan sebagai kualitas visual. Kualitas ini dapat dimanipulasi atau dikendalikan perancang untuk menciptakan lingkungan tertentu yang mampu mendorong terbentuknya respon pelanggan sebagaimana dikehendaki penyedia jasa.
2.    Perencanaan Ruangan
     Faktor ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain aliran sirkulasi dan lain-lain.
3.    Perlengkapan/Perabotan
     Perlengkapan/perabotan memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang berharga berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya.
4.    Tata Cahaya
     Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya adalah cahaya di siang hari, warna, jenis dan sifat aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan, persepsi penyedia jasa akan tugasnya, tingkat ketajaman penglihatan, dan suasana yang diinginkan (tenang, damai, segar, riang, gembira dan lain-lain).
5.    Warna
     Banyak orang yang meyakini bahwa warna memiliki bahasanya sendiri, di mana warna dapat menstimulasi perasaan dan emosi spesifik. Warna dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, misalnya untuk meningkatkan efisiensi dalam ruangan kerja, menimbulkan kesan rileks, dan meningkatkan nafsu makan saat makanan dihidangkan.
6.    Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
     Aspek penting yang saling terkait dalam faktor ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang dipergunakan untuk maksud tertentu (misalnya, penunjuk arah/tempat, keterangan/informasi, dan sebagainya).


daftar pustaka :


Mill, Robert Christie Mill. 2001. Restaurant Management Customers, Operations and Employees. New Jersey: Prentice-Hall

Ryu, Kisang, Hye- Rin Lee, Woo Gon Kim. 2012. The Influence of the quality of physical environment, food, and service on restaurant image, customer perceived value, customer satisfaction, and behavioral intentions. : International Journal Of Contemporary Hospitality Management.

Kasitgris, Costas dan Chris Thomas. 2006. Design and Equipment for Restaurants and Foodservice. New Jersey: John Willey Inc.

Sumarsono, Dicky. 2015. Semua orang bisa menjalankannya Luar biasa bisnis Restoran di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ryu, dan Han. 2010. Influence of Physical Environment on Disconfirmation, Customer Satisfaction, and Customer Loyalty for First-time and Repeat Customers in Upscale Restaurant. : International CHRIE conference-Refereed Track Vol.24.

Tjiptono, Fandy dan Chandra Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik: Edisi 2. Yogyakarta: CV. Andi Offset.