Saturday, February 11, 2017

Pengertian Destinasi Pariwista

Pengertian Destinasi Pariwista
by. Salman Paludi ~ Pebruari 2017


Pariwisata dewasa ini adalah sebuah mega bisnis. Jutaan orang mengeluarkan triliunan dollar Amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau membahagiakan diri (pleasure) dan untuk menghabiskan waktu luang (leisure). Tourism atau pariwisata adalah aktivitas visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat tinggalnya (residen) sehari-hari untuk periode tidak lebih dari dua belas (12) bulan untuk beragam kegiatan seperti bersenang-senang, bisnis, agama, dan alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapat upah/gaji dari perjalanannya tersebut.
Ada sedikit perbedaan pengertian antara visitor dengan tourist, visitor adalah setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat tertentu selain ketempat biiasanya sehari-hari dengan tujuan utamanya leisure, bisnis, perjalanan religious/agama, kesehatan, dan sebagainya kecuali karena orang tersebut dibayar atau mendapatkan upah dari perjalanan tersebut, sedangkan tourist adalah visitor yang tinggal paling tidak semalam (overnight) di tempat yang dikunjunginya (tidak harus di tempat akomodasi komersil).
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pada Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa destinasi pariwisata yang didentikan dengan daerah tujuan wisata didefinisikan sebagai kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Jika batasan destinasi pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tersebut dikaitkan dengan Rancangan Naskah Akademik Undang-Undang Kepariwisataan (2006), maka yang dimaksud dengan  destinasi wisata adalah suatu tempat atau wilayah yang tidak selalu identik dengan wilayah administratif, tatapi lebih mengarah pada konstruk mental, besifat dinamik, sesuai dengan hubungan antara masyarakat dengan lingkungan yang membentuk tempat tersebut dan terbentuk karena karakteristik spesial, temporal, dan sosio kultural, serta memiliki nama dan makna, sehingga memiliki citra tertentu. Didalamnya, tercantum komponen-komponen produk wisata, antara lain daya tarik, pelayanan, dan sumber daya wisata lainnya. Unsur terpenting dalam destinasi adalah masyarakat.  
            Sejak tiba di destinasi pariwisata, wisatawan tidak hanya membutuhkan akomodasi, tetapi juga membutuhkan makanan dan minuman, atraksi, cenderamata, dan kebutuhan lainnya untuk mendukung aktivitas yang akan dilakukannya. Semua yang dibutuhkan oleh wisatawan selama berada di destinasi pariwisata disebut dengan produk pariwisata. Produk yang dibeli oleh wisatawan dari berbagai usaha kepariwisataan lebih banyak berupa pelayanan (service). Pelayanan tersebut dapat berupa pelayanan akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, pelayanan paket wisata, ataupun pelayanan paket informasi oleh seorang pramuwisata pada sebuah tur atau biro perjalanan. Pelayanan yang diberikan oleh usaha-usaha kepariwisataan tersebut hanya dapat dirasakan dan tidak dapat dilihat (intangible), serta tidak terkait dengan kepemilikan dari sebuah produk pariwisata.
Produk yang besifat tangible dan intangible menjadi dasar komponen pelayanan di destinasi pariwisata yang meliputi :
1.      Atraksi destinasi
Atraksi pada suatu destinasi dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu atraksi alam, atraksi budaya, dan atraksi buatan manusia. Atraksi alam berupa laut, pantai, gunung, danau, sungai, fauna langka, flora langka, kawasan lindung, cagar alam, dan pemandangan alam. Atraksi budaya dapat berupa upacara kelahiran, tari-tarian tradisional, musik tradisional, pakaian adat, perkawinan adat, upacara turun ke sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun tradisional, tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat istiadat lokal, dan museum. Sementara itu, atraksi buatan manusia dapat berupa sarana dan fasilitas olah raga, permainan layangan, hiburan, ketangkasan, taman rekreasi, taman nasional, dan pusat-pusat perbelanjaan.
2.      Fasilitas destinasi
Fasilitas destinasi merupakan komponen dari destinasi yang dapat membuat wisatawan memutuskan untuk tinggal di destinasi. Komponen tersebut dapat berupa akomodasi, restoran, serta pelayanan  informasi. Khusus untuk pelayanan informasi, komponen ini merupakan hal yang penting dalam era globalisasi sekarang ini. Informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan dari destinasi dapat berupa visa, iklim, mata uang lokal, bahasa, kehidupan sehari-hari, atraksi wisata, hotel, transportasi, makanan dan minuman lokal, harga, dan lain-lain.
3.      Aksesibilitas
Salah satu komponen penting dari destinasi adalah aksesibiltas atau kelancaran perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Perpindahan tersebut bias dalam jarak dekat, menengah, dan jauh. Untuk melakukan perpindahan tersebut, dibutuhkan alat-alat tarnsportasi dengan berbagai moda transpotasi. Pemilihan berbagai moda transpotasi didasarkan pada motivasi wisatawan, ketersediaan waktu, serta kemampuan secara ekonomi. Berbagai moda transportasi itulah yeng menjadi salah satu pendukung dan pendorong kemajuan destinasi pariwisata.
4.      Citra destinasi
Citra atau image terbentuk sedemikian rupa, sehingga dapat menjadi faktor pendorong bagi seorang wisatawan untuk berwisata ke destinasi pariwisata. Untuk memperkuat citra sebuah destinasi pariwisata, perlu memperhatikan daya dukung, seperti fisik, sosial budaya, ekonomi, dan prasarana.
5.      Harga

Harga merupakan jumlah akumulatif biaya yang harus dibayar karena menikmati berbagai produk wisata selama perjalanan wisata. Harga yang dibayar bergantung pada kualitas produk wisata yang dikonsumsi selama berwisata di destinasi pariwisata. Dengan demikian, besar kecilnya harga yang dibayar bergantung pada tipe, kualitas, kuantitas, dan jarak destinasi pariwisata. 

baca juga : Pengertian dan Dimensi Citra Destinasi Pariwisata

Sumber Pustaka :
Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prasiasa, Dewa Putu Oka, 2013. Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat, Jakarta, Salemba Humanika

No comments:

Post a Comment